Translate

Selasa, 21 Mei 2013

Puisi Menjelang Senja

Detik Detik panjang 

                                                    Waktu bukan lagi rantai tanya
                                                    hidup yang tak bakal tersimpulkan
                                                    waktu bukan lagi harap harap cemas
                                                    dimana kita ............
                                                    selalu betah menunggui detik detik panjang

                        waktu bukan lagi sais
                        yang tak hentinya mencambuki kita
                        bagai kuda kuda kereta

                                                   waktu adalah sebuah lanskap
                                                   sempurna dibawah terik matahari
                                                   dan kita dipaksa menatapnya terus
                                                   sementara sudah lama kita bosan


Kereta Terakhir

ketika kereta api terakhir lewat tengah malam
tak terhitung lagi berapa kali kalimat terucapkan,
manakala kereta bergerak kedunia lain......
lelaki tua itu masih memandangi peron stasiun lempuyangan
matanya kosong.....
ditatapnya satu persatu kereta yg datang dan pergi.
khayalnya melayang ke 50 th yg silam..........
kekasih hatinya pergi dan tak pernah kembali,
hanya penantian demi penantian .....
konsep2 dalam mimpi-mimpinya ......
tiba-tiba tak ada yng tersembunyi.....
segala jadi suara , bangkit. mengusur jasad dan pikiran2nya .........
maka heningpun tercabik.



1 Tarian Sajak Diantara penaku 1

huruf huruf ku pahat pada reruntuhan musim
masih kuingat barisan rapi sajak usang
yang mengotori lembaran kertas
yang memenuhi halaman demi halaman
hingga aku kehabisan tempat tuk berkeluh kesah

huruf2 ku kini menggantung di udara.... mencari sandaran
untuk kakiku yg lelah melangkah
untuk punggungku yg ingin rebah
huruf2 ku terselip diantara pikiranku
diantara ketukan penaku
diantara lembar2 kertas putih yg penuh dengan tinta

Aku ingin sajak2 ku bicara .....
dan Mengajari cara tersenyum tulus
Mengajari cara menghapus kerinduan
Mengajari mengenang seseorang
dan mengajari aku membuat sajak2 baru



2 Tuhanku 2

TUHAN ku ENGKAU lah mata hatiku
ENGKAU lah saksi kembaliku kala kuseret seret jantungku
Disepanjang perbukitan debu menuju rumahku
Terimakasih ........TUHAN ku
Engkau perkenankan jantungku yg terseret-seret ini
bersujud dan terus bersujud pada KASIH KUASA MU
Sebab hanya dari pada MU aku bisa kembali



Dalam Bayangan

Dalam rimba bayang bayang
ada sejuta kutuk nyata
Dalam rimba bayang bayang
yang terus menjerit dalam siklus kerlap kerlip
dalam situs situs waktu
Di Yogyakarta ...
di malioboro dalam kanvas pelukis
kita tak lagi saling menatap
setelah malam malam di padang sahara
menderu dalam jelaga sepanjang sejarah
tak perlu lagi nama
begitu lihainya setan menjerat manusia
begitu sarat rindu menjelma
begitu luas genangan darah orang2 malang
begitu lengket peradaban dengan kebiadaban
maka senja pun tertelan bumi....
untuk di kubur dalam rimba bayangmu



Sajak Senandung lambaian Cemara

pada matamu rimba membuka daun daunnya
memanggil matahari yang membakar kulit 
 
pada matamu daun daun cemara melambai lambai
menyebarkan harum air laut di musim panas

pada matamu kurasakan gelitik riak riak air laut 
menciumi pasir dipinggir pantai dan 
pada mataku pun terbendam padamu
bagai rajawali mencengkeram cakarnya yang kuat
pada camar yang lelah terbang melayang di tepi pantai.............



Pantai Goa Cemara 5/5/2013  

Aku

Selasa, 14 Mei 2013

Serat Serat Jiwa yang Hampir Sirna

LELAKI TUA DI SUDUT JALAN
langkahnya terseok seok di terik matahari
sambil membawa kaleng rombeng
tanpa rasa malu ia meminta minta
pada siapa saja yang mempunyai iba
tapi siang itu......
semua sibuk sendiri
tak ada yang menghiraukannya
langkahnya terseok seok  ketengah -tengah jalan
ciuuutttt...............  derrr................. lelaki tua terkapar di sudut jalan

                                                        

ALAM CINTA BUAT  AYAH ANAK ANAKKU
suamiku ....marilah kita melepas lelah sejenak
berbaring diatas tempat tidur
lupakan sejenak kesibukan kita
dan biarkan anak anak terlelap dalam tidurnya
marilah kita menyatu
suamiku...biarkalah malam ini
udara malam yang sejuk masuk lewat jendela
biarkan cahaya bulan menerangi kamar kita
dan biarkan lama sejenak menyatu dengan cinta kita
suamiku.... raihlah aku
suamiku.... peluklah aku
peluklah aku kedalam lenganmu yang kokoh
dan malam pun menjadi saksi cinta kita


SAJAK MANIS BUAT ANAK ANAKKU
ananda terimakasih buat kalian berdua
tak ada yang lebih dapat membahagiakan mama
dari pada....
yang kalian persembahkan untuk mama
ketaatan kalian pada TUHAN
kepatuhan kalian pada mama papa
ketekunan kalian dalam belajar, berkarya
keberhasilan kalian dalam sekolah
mama berharap....
dalam perjalanan kalian tak pernah ada kata asa dan menyerah
Ananda berdua......
perjalanan kalian masih panjang
perjuangan kalian belum ada seberapa
Doa dan restu mama akan selalu menyertai kalian berdua


TELPON DI MALAM HARI DALAM TUGAS
gagang kuat cepat
nomer kutekan
ada yang gatal minta tolong
ada yang gelisah
gagang kutaruh perlahan
instruksi segera menyibukan malam
pantatnya  hitam
kuraba dan jarum menyusul mengusir gelisah
gagangnya kubiarkan diam
tapi berkisah
tentang seseorang
yang pernah datang dan menghilang


NYANYIAN MALAM
nyanyian malam telah usang
dan lelaki tampan datang 
lewat tengah malam  ..... lewat sebuah angan
sepi menyanyi dalam sendu
memanggil rembulan ayu
demi menemaniku
menanti bayanganmu
tanganku terus menari dalam selembar kertas biru
huruf huruf kusimak satu persatu
kusimak lagi ... dan lagi...
seonggok rindu terus berlalu
dalam detiknya waktu
nyanyian malam berlagu biru
menyangkut harapan baru
masih panjang perjalananku
masih panjang malam malamku
dan nyanyian malam semakin usang


SAJAK SENDOK
sendok kecil panjang
masih terpanjang dalam gelas itu
lewat sendok meratakan rasa dahaga
dalam panas.....
menolong membasahi tenggorokan
air kopi masih setengah gelas
dingin.....
fungsimu punah
merana ....
dalam diammu