Translate

Selasa, 14 Mei 2013

Serat Serat Jiwa yang Hampir Sirna

LELAKI TUA DI SUDUT JALAN
langkahnya terseok seok di terik matahari
sambil membawa kaleng rombeng
tanpa rasa malu ia meminta minta
pada siapa saja yang mempunyai iba
tapi siang itu......
semua sibuk sendiri
tak ada yang menghiraukannya
langkahnya terseok seok  ketengah -tengah jalan
ciuuutttt...............  derrr................. lelaki tua terkapar di sudut jalan

                                                        

ALAM CINTA BUAT  AYAH ANAK ANAKKU
suamiku ....marilah kita melepas lelah sejenak
berbaring diatas tempat tidur
lupakan sejenak kesibukan kita
dan biarkan anak anak terlelap dalam tidurnya
marilah kita menyatu
suamiku...biarkalah malam ini
udara malam yang sejuk masuk lewat jendela
biarkan cahaya bulan menerangi kamar kita
dan biarkan lama sejenak menyatu dengan cinta kita
suamiku.... raihlah aku
suamiku.... peluklah aku
peluklah aku kedalam lenganmu yang kokoh
dan malam pun menjadi saksi cinta kita


SAJAK MANIS BUAT ANAK ANAKKU
ananda terimakasih buat kalian berdua
tak ada yang lebih dapat membahagiakan mama
dari pada....
yang kalian persembahkan untuk mama
ketaatan kalian pada TUHAN
kepatuhan kalian pada mama papa
ketekunan kalian dalam belajar, berkarya
keberhasilan kalian dalam sekolah
mama berharap....
dalam perjalanan kalian tak pernah ada kata asa dan menyerah
Ananda berdua......
perjalanan kalian masih panjang
perjuangan kalian belum ada seberapa
Doa dan restu mama akan selalu menyertai kalian berdua


TELPON DI MALAM HARI DALAM TUGAS
gagang kuat cepat
nomer kutekan
ada yang gatal minta tolong
ada yang gelisah
gagang kutaruh perlahan
instruksi segera menyibukan malam
pantatnya  hitam
kuraba dan jarum menyusul mengusir gelisah
gagangnya kubiarkan diam
tapi berkisah
tentang seseorang
yang pernah datang dan menghilang


NYANYIAN MALAM
nyanyian malam telah usang
dan lelaki tampan datang 
lewat tengah malam  ..... lewat sebuah angan
sepi menyanyi dalam sendu
memanggil rembulan ayu
demi menemaniku
menanti bayanganmu
tanganku terus menari dalam selembar kertas biru
huruf huruf kusimak satu persatu
kusimak lagi ... dan lagi...
seonggok rindu terus berlalu
dalam detiknya waktu
nyanyian malam berlagu biru
menyangkut harapan baru
masih panjang perjalananku
masih panjang malam malamku
dan nyanyian malam semakin usang


SAJAK SENDOK
sendok kecil panjang
masih terpanjang dalam gelas itu
lewat sendok meratakan rasa dahaga
dalam panas.....
menolong membasahi tenggorokan
air kopi masih setengah gelas
dingin.....
fungsimu punah
merana ....
dalam diammu 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar